Senin, 12 Maret 2012

Memilih Knalpot Yang Tepat


Sebagai saluran pembuangan gas sisa pembakaran atau knalpot juga memiliki pengaruh terhadap tenaga mesin. Lantaran itulah, komponen mobil ini memiliki arti penting.

Bahkan, begitu pentingnya tak sedikit pemilik mobil yang berusaha menggantinya dengan knalpot hasil kreasi bengkel atau produsen knalpot. Hanya, tak sedikit pula yang merasa kecewa. Pasalnya setelah knalpot diganti tenaga mobil bukan semakin tokcer justeru sebaliknya, menjadi loyo.

Knalpot yang berdesain bagus akan memberikan tekanan balik yang tepat. Walhasil, proses pembakaran di ruang bakar mesin akan mendapatkan asupan udara yang terus menerus dalam jumlah optimal. Hasilnya, tenaga yang dihasilkan makin sempurna. Hanya, tak jarang desain knalpot tersebut juga mengakibatkan mobil boros bahan bakar.

Lantas apa yang harus diperhatikan sebelum mengganti knalpot agar tenaga besar tetapi tidak boros bahan bakar? Berikut tips-nya :

1. Pilih ukuran yang ideal
Pilihan ukuran pipa knalpot yang umum tersedia di pasaran adalah 3 inci, 3,5 inci, serta 4inci. Sebaiknya Anda melakukan konsultasi dengan ahli knalpot dengan minta perbandingan keuntungan dan kekurangan bila menggunakan ukuran dari masing-masing pilihan.

Pasalnya, diameter pipa sangat berpengaruh terhadap gas buang yang terdorong. Oleh karena itu, memilih ukuran pipa sangat sulit agar sesuai, perhitungan kombinasi antara letak mesin, intake manifold, karburator atau tempat masuknya bahan bakar harus diperhitungkan dengan cermat.

Jangan lupa untuk menyesuaikan header, resonator, serta muffler dengan ukuran pipa tersebut. Sebisa mungkin pilihlah pipa dengan lekukan yang baik dan bulat agar sisa gas buang dapat mengalir lancar. Tetapi bukan bebas mengalir atau freeflow tanpa halangan.

2. Pastikan konfigurasi header dan desain pipa
Header adalah saluran buang gas hasil sisa pembakaran dari blok mesin. Pada mobil bermesin empat silinder header berjumlah empat dan mesin enam silinder enam buah.

Konfigurasi header umumnya 4-2-1 atau 4- 1. Artinya gas buang dari blok mesin disalurkan ke empat saluran, kemudian dua saluran, dan bermuara ke satu saluran.

Sedangkan 4 – 1, berarti gas sisa pembakaran disalurkan ke empat saluran dan langsung bermuara ke satu saluran.

Bila Anda ingin mengganti knalpot bawaan pabrik dengan knalpot produk produsen lain. Pastikan, konfigurasi dan desain lubang dan lekukan pipa benar-benar tepat.

Sehingga selain tidak menyebabkan mobil boros bahan bakar, juga mendongkrak tenaga.

Pasalnya, semakin lancar gas hasil pembakaran terbuang maka tenaga akan semakin besar. Begitu pun sebaliknya. Bila tepat tenaga bisa meningkat 5 - 10 persen dari tenaga awal.

3. Sesuaikan dengan jenis transmisi mobil
Bila mobil Anda menggunakan transmisi manual maka perhatikan beberapa hal secara teliti mulai dari header, resonator, hingga muffler. Pastikan ukuran, sambungan, serta desain komponen itu tepat.

Sebab, pada mobil transmisi manual, setipa kali ganti posisi gigi dan pedal gas diinjak pada saat itu pula semburan gas dari blok mesin meningkat. Aliran gas itulah membutuhkan pengelolaan yang tepat agar memberi efek tekanan balik ke ruang bakar secara tepat sekaligus terbuang secara teratur.

Sedangkan bila mobil Anda bertransmisi otomatis, persyaratannya cukup sederhana. Cukup mengganti header berkonfigurasi 4-2-1 dengan desain yang tepat plus diameter pipa yang tidak terlalu besar.

Sebab, bila diameter pipa terlalu besar sama halnya dengan knalpot free flow. Untuk mobil transmisi otomatis, knalpot jenis ini justeru membuat semakin boros.

Cara Agar Bahan Bakar Irit


a. Kecepatan kendaraan.
Agar dapat menghasilkan tingkat efisiensi yang optimal pada mobil tersebut. Idealnya untuk di dalam kota, berkendara pada kecepatan 60 km/jm atau tidak melebihi dari 80 km/jm, dan untuk di kondisi jalan tol, usahakan tidak melebihi dari 100km/jm. Demi mengurangi putaran mesin yang terlalu tinggi, lakukan perpindahan ke gigi yang lebih tinggi dengan lebih cepat. Hal tersebut dapat lebih memperpanjang jarak tempuh kendaraan Anda, dan aktivasi dari motor listrik di mobil tersebut pun akan semakin sering bekerjanya, dimana penggunaan mesin secara otomatis juga semakin lebih berkurang, dan penggunaan bahan bakar juga akan lebih berkurang.

b. Kecepatan konstan.
Usahakan berkendara pada kecepatan yang konstan, karena setiap kali Anda mempercepat dan memperlambat mobil berdampak pada penggunaan bahan bakar yang tidak sedikit. Sebagai contoh, saat Anda melakukan akselerasi awal, kendaraan tersebut harus mengangkat bobot kendaraan yang tidak ringan, dan ini akan dapat lebih mempercepat terjadinya penyerapan pada penggunaan bahan bakar. Juga beban di sekitar rem mobil Anda, yang dapat lebih mempercepat keausan di sekitar kanvas rem mobil Anda

c. Hindari membawa barang - barang yang berat.
Untuk dapat lebih meminimalkan penggunaan bahan bakar pada mobil tersebut. Sebaiknya hindari dari membawa muatan yang berlebihan agar ini tidak berefek pada penggunaan bahan bakar yang lebih tinggi. Seperti juga menggunakan roof rack diatas mobil tersebut, juga dapat meningkatkan hambatan angin yang lebih tinggi disekitarnya.

e. Hindari menggunakan pelek besar.
Jenis kendaraan tersebut dirancang bukan untuk pengendalian yang sporti, tetapi untuk mengurangi penggunaan bahan bakar. Jadi jika Anda menggunakan pelek yang berukuran besar atau diluar pakem spesifikasi mobil tersebut demi alasan estetika. Maka yang terjadi adalah, friksi di mobil tersebut juga semakin meningkat, dan ini pastinya berefek pada karakter berkendara mobil tersebut dan tujuan untuk meminimalkan penggunaan bahan bakar pada mobil tersebut tidak akan tercapai secara optimal.

Mengapa Knalpot Mengeluarkan Asap


Untuk menghindari kesalahan dalam menilai kondisi mesin mobil berbahan bakar bensin, ada cara lain yang sangat mudah untuk mengetahui kondisi mesin menurut Rudi, mekanik dari Bengkel Latimojong yang bertempat di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Anda dapat mengetahui dan menjadikan kondisi ujung knalpot mobil tersebut sebagai indikator kondisi mesin.
Terdapat Lelehan Oli Jika ujung knalpot seperti ini, berarti ada masalah pada mesin, penyebabnya bisa dikarenakan kerusakan pada seal klep, ring piston atau sudah terdapat adanya baret pada dinding silinder mesin sehingga oli mesin masuk kedalam ruang pembakaran. Biasanya jika terjadi hal ini, knalpot mobil akan mengeluarkan asap putih yang pekat saat mesin menyala.
Terdapat Kerak Hitam Karbon
Kerak hitam pada ujung knalpot disebabkan karena tidak sempurnanya pembakaran pada mesin. Terlalu banyak bensin dibanding udara dalam ruang mesin, sehingga banyak bensin yang tidak terbakar sempurna yang kemudian menghasilkan asap dan kerak hitam pada saluran knalpot. Jika terjadi hal ini biasanya mesin brebet, tidak bertenaga dan boros bensin. Asap hitam juga bisa disebabkan karena saringan udara kotor ataupun injector bermasalah.
Bersih dan berwarna abu-abu
Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa pembakaran mesin sudah ideal, perbandingan antara bensin dan udara untuk proses pembakaran sudah seimbang. Proses menyeimbangkan campuran antara bensin dan udara lebih untuk mesin mobil yang masih menggunakan karburator, karena jika yang menggunakan sistem injeksi, pengaturan perbandingannya (Air Fuel Ratio) sudah akurat karena sudah diatur oleh ECU.
Tetesan / Percikan Air
Jika terdapat tetesan air pada saat mesin dalam kondisi dingin adalah hal yang wajar. Ini disebabkan karena adanya proses kondensasi yang menyebabkan adanya embun atau uap air pada saluran knalpot, air pun akan segera hilang setelah mesin panas.

Selasa, 06 Maret 2012

Perkembangan Corolla 1966-sekarang



Salah satu generasi Toyota yang menjadi icon selama perjalannya sampai saat ini adalah generasi Corolla. Bagi kebanyakan orang di Indonesia pasti sangat tau akan sedan ini, terlebih di kalangan anak muda.
Toyota Corolla telah hadir dimuka bumi setidaknya sejak empat dekade lebih dan telah sukses menetaskan 9 generasi Corolla lainya hingga saat ini. Ketenaranya sebagai suatu sedan kompak pada waktu itu telah membuat nama Corolla melambung tinggi dan sangat dikagumi oleh konsumen dari masa-kemasa, oleh karena hal itu pula rasanya sangat susah mengantikan Corolla dengan model lainya, baik dari merek lain maupun dari Toyota sendiri.

Generasi I (1966-1970)

Pertamakali keluar, diawali dengan perayaan ulang tahun Toyota Motor Corp (TMC) ke 30 yaitu jatuh pada tanggal 23 Agustus. Generasi awal Corolla ini diproduksi pada 1966 menyentuh angka produksi hingga 35 juta unit dan disebarkan kurang lebih ke 140 negara di dunia. Di tanah air kita sendiri, Corolla memulai debutnya pada 1972 namun apa yang hadir di Indonesia pada saat itu merupakan versi pengembangan dari generasi awalanya yang telah masuk dalam jajaran generasi keduanya.
Generasi awal dari Corolla datang dengan 3 versi berbea yaitu, Sedan, Coupe dan wagon. ke tiganya ini dibekali dengan mesin 2K 1100 cc yang diberi kode KE10 untuk Sedan, KE15 untuk Coupe, atau KE16 untuk Wagon. Sedangkan untuk model faceliftnya didatangkan mesin 3K 1200 cc yang diberi kode KE11 untuk Sedan, KE18 untuk Wagon dan KE17 untuk Sprinter Coupenya.

Generasi II (1971-1974)

Setelah lewat dari tahun 1970, lahirnya generasi ke-dua dari Corolla. Tampang dan model dari Corolla 20-series ini jauh lebih besar dari generasi pertamanya dan Toyota juga mengklaim bahwa generasi ke dua Corolla ini merupakan model Toyota yang cukup sukses di seluruh dunia.
Mesin yang digunakan pada generasi ke dua ini adalah 3K(1200 cc), 3K-B(1200 cc dengan 2 karburator), T(1400 cc), 2T(1600 cc), dan 2T-G(1600 cc DOHC) berkemampuan tinggi. Pada tahun 1972 diperkenalkan model sport Corolla Levin dan Sprinter Trueno. Corolla Levin menjuarai Press on Regardless Rally di Amerika, dan 1000 Lakes Rally di Finlandia. Dan sampai saat ini generasi Levin masih banyak diburu oelh para kolektor di duania salah satunya juga Indonesia karena di Indonesia sendiri Corolla generasi inilah yang pertama kali dijual.

Generasi III (1975-1979)

Melihat jeda waktunya dari pergantian masing-masing generasinya memang terbilang cukup pendek dan singkat, namun prestasi dan namanya sudah tak dapat dipungkiri lagi di kancah dunai otomotif. Setelah berakhir generasi kedua, Corolla berevolusi kembali dengan generasi ke tiganya yang mulai diluncurkan pada 1975 dengan beberapa design perubahan lainya seperti di bagian eksterior dan interiornya.
Corolla generasi ke tiga lahir tepat pada waktu yang menguntungkan, karena saat muncul di Amerika sedang ada krisis bahan bakar yang terjadi sejak 1974. Oleh karena itu pual kebanyakan dari masyarakat Amerika akhirnya hijrah menggunakan mobil kecil yang ekonomis meninggalkan mobil-mobil bermesin besar yang terkenal dengan muscle carnya itu. Salah satu mobil ekonomis yang diincar tidak lain tidak bukan adalah Corolla, dan dengan hal itu pula Corolla sukses terjual dalam jumlah yang besar. Corolla Sedan, Hardtop, dan Wagon berbasis 30-series, Sprinter Sedan 40-series. Corolla dan Sprinter Sports Coupe dan Liftback berbasis 50-series. Semua model yang menggunakan mesin dengan emisi rendah, sedangkan Toyota Total Clean (TTC) dan 60-series hadir namun hanya di jual di Jepang saja.  

Generasi IV ( 1980-1983)

Tahun 1980, lahirlah sebuah generasi ke empat Toyota. Di Indonesia, Corolla generasi ke-4 ini cukup menjadi salah satu idola terbesar bagi kalangan anak muda saat itu bahkan bisa dikatakan menjadi sedan fenomenal pada saat itu. Generasi ke empat yang lebih dikenal dengan nama Toyota Corolla DX juga merupakan tonggak berdirinya kekuatan Corolla dalam pasar sedan small di Indonesia.
Perubahan total pada bentuk dan fitur-fitur yang dimilikinya oleh Corolla DX ini cukup signifikan dari model generasi ke-3nya, dan DX menjadi model dari generasi terakhir Corolla yang menggunakan pengerak roda belakang. Walaupun varian yang hadir di Indonesia merupakan sedan berpintu empat dengan mesin 4K, namun di Jepang banyak sekali varian dan bentuknya. Ada Sedan 2 dan 4 pintu, Hardtop, Coupe, Liftback, Station Wagon, dan Van. Mesin yang digunakan adalah seri 1300 cc 4K, 1500 cc 5K, 1600 cc 2T dan 2T-G(DOHC). Sedangkan varian yang keluar di negeri “paman sam,” Amerika bermesin 2T-C(1600 cc) dan 3T-C(1800 cc) dengan bentik body Sedan 2 pintu, 4 pintu, Coupe, Hardtop, Liftback, dan Wagon. Namun salah satu perusahaan karoseri di California ada yang membuat generasi Corolla ini dengan varian Convertible yang beratapkan kanvas dan bisa dibuka dengan menggunakan basis Corolla Hardtop.
Corolla DX yang menjadi generasi ke empat dari keluarga Corolla ini ternyata juga mengalami regenerasi dalam 3 tahun  perjalananya. Platform generasi ini juga dipakai untuk Daihatsu Charmant. Model Corolla DX di Indonesia tahun 1980 memiliki 4 lampu depan yg berbentuk bulat, dan masih menggunakan bumper besi dengan karet di kedua ujungnya, di tahun 1981 mengalami perubahan pada lampu depan jadi bentuk kotak. Model tahun 1982 mempunyai perbedaan pada lampu sen depan yg melebar ke samping dan lampu belakang baru, sedangkan di 1983 Corolla DX hadir dengan tachometer dan bumper urethane yang panjang.

Generasi V (1983-1987)

Walaupun telah memutuskan untuk tidak menggunakan pengerak belakang, namun pada geenarsi ke-5 ini rupanya Toyota masih berkeinginan untuk membuat varian sport dari Corolla, oleh karen itu Generasi oleh karena itu meunculah Corolla Levin dan Sprinter Trueno yang berpenggerak roda belakang, sedangkan untuk model yang lainnya telah menggunakan penggerak roda depan. Sprinter Trueno dijual di Amerika dengan naman Corolla SR5 dan GT-S.
Dan ini lah awal kali sebutan Hachiroku mulai tenar di kalangan otomotif dunia. Hachiroku merupakan sebutan dari mesin AE86 yang disandang oleh Trueno dan Levin, mesin ini merupakan mesin berkemampuan tinggi 4A-GE(1600 cc DOHC), yaitu GT, GT-S, GT-V, dan APEX.
Sedankan di Indonesia, Corolla generasi secara resmi hadir dalam versi GL (AE80) dengan mesin 2A 1300 cc dan versi facelift SE Saloon (EE80) dengan mesin 2E 1300 cc. Generasi ini merupakan generasi Corolla yang mulai menggunakan teknologi Front Drive. Mesinnya telah berubah, dari seri K menjadi seri A.

Generasi VI (1988-1992)

Kepopuleran generasi ke enam yang lahir di tahun 1998 adalah dengan sebutan nama Corolla Twin Cam. Teknologi mesin Twin Cam yang diaplikasi oleh generasi ke enam ini bermaksud untuk mengantisipasi perkembangan industri otomotif saat itu. Twincam 4A-F (Head sempit) atau 4A-G( Head lebar) dengan karburator atau injection. Mesin bensin 1300 cc dengan karburator dan diesel dipasang pada Corolla Sedan versi murah serta Station Wagon dan Van. Tak hanya itu, Toyota juga membangun Corolla Sedan yang dibuat dalam versi mewah yaitu SE Limited untuk Asia dan hampir sama degan versi LE di Amerika hanya saja varian yang ada di Amerika memiliki bumper yang lebih panjang, serta lampu indikator merah di fender belakang dibandingkan Corolla yang ada di negara lainnya. Sedangkan Corolla GTi yang sporty dengan mesin 4A-GE dibuat dalam bentuk Hatchback, Sedan, dan Liftback.

Tersedia 4 tipe yang resmi dipasarkan oleh Toyota Astra Motor Indonesia:
1. 1.3 SE sedan, mesin 2E (72 hp @ 6000 rpm)
2. 1.6 SE Limited sedan, mesin 4A-F (94 hp @ 6000 rpm, 12,9 kgm @ 4000 rpm)
3. 1.6 GTi sedan, mesin 4A-GE (140 hp @ 7200 rpm; 15 kgm @ 6000 rpm)
4. 1.6 Liftback 5-door, mesin 4A-F (94 hp @ 6000 rpm, 12.9 kgm @ 4000 rpm)

Generasi VII ( 1992-1997)

Great Corolla adalah sebutan populer dari generasi ketujuh keluarga Corolla yang telah mengalami perubahan total dari generasi sebelumnya, baik pada bentuk dan keaerodinamisan kendaraan, juga interior dan fitur-fitur kendaraan. Generasi yang diluncurkan pada 1992 ini mampu meraih pangsa pasar tertinggi di kelasnya selama 3 tahun berturut-turut sejak diluncurkan, dengan market share rata-rata hampir 40% dalam kelas small sedan. Di Jepang generai ke-7 ini meluncur pada pertengahan tahun 1991 dengan mesin 1300 cc 4E, 1500 cc 5E, 1600 cc 4A, dan 2000 cc diesel 2C. Model Sedan dan Coupe juga turut diproduksi sampai tahun 1995, sedangkan model Station Wagon dan Van tetap dibuat sampai tahun 2000.
Dengan hasil yang fantastis tersebut, Great Corolla berhasil merebut posisi nomor satu dalam kelas sedan small yang waktu itu bersaing ketat dengan Honda Civic yang sempat terlepas pada tahun 1984 hingga 1991. Hasil penjualan Great Corolla memacu Toyota untuk berkreasi lebih baik lagi, dengan selalu memenuhi permintaan pelanggan akan kualitas, kenyamanan dan keamanan kendaraan yang lebih optimal dibandingkan generasi sebelumnya, dengan tak lupa memperhatikan faktor kelestarian lingkungan.
Di Australia, Corolla generasi ini diluncurkan pada tahun 1994, dan diproduksi secara lokal. Corolla Sedan terdiri dari model 1.6 CSi, 1.6 CSX, 1.8 CSX Conquest, and 1.8 Ultima, sedangkan Corolla Hatchback adalah 1.6 Seca CSi, 1.8 Seca Conquest, dan 1.8 Seca RV. Hanya satu model yang di import dari Jepang yaitu Corolla Sprinter Liftback.

Generasi VIII (1995-2002)

Debut awal generasi ke-8 diluncurkan pada awal 1996 dengan nama All New Corolla, dan dilengkapi dengan berbagai perlengkapan canggih sebagai salah satu faktor safety untuk meningkatkan keselamatan pengguna, seperti airbags dan ABS. Pada generasi ini Toyota membuat Corolla yang berbeda untuk tiap region.

Jepang

Ada beebrapa tipe untuk varian yang keluar di negeri sakura ini, yaitu LX, XE Saloon, SE Saloon (1500 5A-FE dan 1600 4A-FE dan juga GT (AE111 1600 4a-GE 20 Valve 165 hp). Corolla dengan platform E110 yang terdiri dari EE110 (1300 cc), AE110 (1500cc), AE111 (1600 cc), AE114 (4WD), dan CE110 (Diesel) diluncurkan pada pertengahan tahun 1995. Untuk menghemat biaya produksi, Corolla sedan dibuat lebih sederhana dari generasi sebelumnya. Ini adalah generasi terakhir untuk model coupe, Corolla Levin dan Sprinter Trueno. Levin dan Trueno ada yang bermesin Supercharger 4A-GZE. Pada awal tahun 1997, Corolla pertama berbentuk mini-MPV yaitu Corolla Spacio diluncurkan, dan beberapa bulan kemudian model sedan mendapat facelift. Di Jepang Corolla Eropa model Station Wagon disebut Sprinter Carib.

Indonesia

Di Indonesia sendiri Corolla generasi ke-8 ini menggunakan mesin 4A-FE AE111 atau lebih beken disebut dengan All New Corolla yang beredar pada 1996-1998 dengan variant 1.6 XLi, 1.6 SE-G, dan 1.6 S-Cruise. Model facelift bermesin 7A-FE AE112 mulai berdar pada 1998-2001 tersedia dalam variant 1.8 XLi dan 1.8 SE-G.Kedua mesin ini memakai teknologi Twincam 16 valve EFI. Pada waktu itu, Corolla AE112 atau dikenal dengan nama New Corolla ini merupakan sedan dengan fitur terlengkap dan termewah di kelasnya yang dilengkapi dengan ABS, dual airbag, variable timing wiper, dan sebagainya.

Amerika Utara

Negeri Paman Sam dan Canada juga kedatangan generasi ke-8 Corolla yang diluncurkan pada 1997. Model exterior-nya sedikit berbeda dengan versi Asia dan Eropa. Corolla ini diberi kode ZZE110 karena mesinnya adalah 1800 cc 1ZZ-FE. Varian line up yang dijual ada 3 strata yaitu  VE (paling murah), CE (menengah), and LE (mewah). Touring Package yang terdiri dari spoiler samping, instrument berwarna putih, dan stabilizer adalah optional untuk CE dan LE.

Eropa & Australia

Untuk varian di kedua negara ini Corolla hadir lebih sporty dengan design lampu depan yang bulat dan besar serta bentuk grille yang jaring. Kehadiran model hatchback dan Liftback i\di Eropa lebih laku dibanding varian Sedan dan Wagonnya. Corolla Hatchback merupakan basis untuk Corolla WRC bermesin 3S-GTE dan berpenggerak 4WD untuk kejuaraan rally dunia. Untuk Australia, Toyota tidak menjual versi Asia, tetapi versi Eropa dengan model Sedan dan Liftback yang disebut Seca. Line up yang dipasarkan adalah Ascent, Conquest, Levin (hanya untuk Liftback), dan Ultima (hanya untuk Sedan). Pada akhir tahun 2001 diluncurkan Sportivo Turbo berbasis Liftback, dan hanya tersedia dalam satu warna Gold Metallic, dilengkapi mesin 7A-FTE 1800 cc turbo 16 valve EFI dengan output 150 hp.

Generasi IX ( 2000-2006 )

Evolusi terus berlanjut di keluarga Corolla hal ini dibuktikan dengna lahirnya generasi ke Sembilan yang dirancang dengan konsep modern abad 21, baik dari sisi eksterior, interior, mesin dan instrumen kendaraan lainnya. Generasi ini disebut dengan Corolla ALTIS. Kata ALTIS sendiri berasal dari kata Altitudinous, yang maksudnya menggambarkan Corolla sebagai kendaraan terkuat dalam kelas sedan small di seluruh dunia.
Altis di Indonesia dimulai tahun 2001 sampai sekarang dan telah mengalami beberapa kali perubahan 2001-2003 : generasi 1 Altis di Indonesia. mesin 1ZZ-FE non VVT-i (128 hp @ 6000 rpm, 16,3 kgm @ 4400 rpm) SAE NET. 2004-2005 : generasi 2 Altis di Indonesia, mesin 1ZZ-FE VVT-i (136 hp @ 6000 rpm, 17,4 kgm @ 4200 rpm) SAE NET. Untuk versi A/T telah dilengkapi Super ECT. 2006-sekarang : generasi 3 Altis, dengan penambahan fitur-fitur seperti MID, Audio control di stir, dan lainnya.
corolla verso 2004
Toyota dengan Corollanya telah berhasil mempertahankan dominasi pasarnya dalam jangka yang cukup panjang. Bahkan dapat dikatakan Corolla merupakan salah satu model dalam sejarah otomotif dunia yang bisa bertahan dan sukses. Corolla adalah salah satu produk global Toyota yang dikembangkan dan diproduksi di banyak negara dengan spesifikasi sesuai karakteristik pelanggan di setiap kawasan. Itulah kenapa Corolla bisa diterima pasar di banyak negara. Bahkan, bisa dibilang, Corolla salah satu produk unggulan Toyota di hampir setiap negara di dunia.

Generasi X (2006-sekarang)

Generasi ke sepuluh yang sampai saat ini masih bertahan dikenal dengan nama Corolla Axio, dan Station Wagon Corolla Fielder diluncurkan di Jepang pada akhir tahun 2006. Model Hatchback bernama Auris, dan yang lebih exclusive adalah Blade. Axio, Fielder, dan Auris bermesin 1.5 liter VVT-i 1NZ-FE, atau mesin baru 1.8 liter Dual VVT-i 2ZR-FE. Blade menggunakan mesin 2.4 liter VVT-i 2AZ-FE. Untuk pasar Eropa, Corolla digantikan oleh Auris yang memiliki bentuk Hatchback 3 dan 5 pintu. Mesin yang digunakan adalah 1.4 dan 1.6 liter bensin, serta 2.0 dan 2.2 liter common rail diesel. Versi termahal adalah T180 yang bermesin 2.2 liter diesel. Corolla Sedan hanya dipasarkan di Irlandia and beberapa negara Eropa saja.
Sedangkan di Indonesia masih mengusung nama Altis yang pada saat IIMS 2010 setahun lalu dikelurkan varian faceliftnya. Semua model hadir dengan bumper, grille, dan lampu belakang baru. Model 1.8 E and 1.8 G hadir dengan mesin baru 2ZR-FE Dual VVT-i. Transmisi untuk 1.8 E adalah 6 speed manual, sedangkan 1.8 G menggunakan 5 speed CVT automatic.
Time line perjalanan Corolla memang begitu fantastis, karena hampir disetiap generasinya memiliki kelebihan dan prestasi yang beragam. Bahkan di tahun ini, Toyota pun siap meluncurkan regenerasi terbaru dari rentetan keluarga Corolla, yaitu Toyota FT 86.
Perlu diketahui FT-86 merupakan salah satu upaya Toyota yang telah mengandeng Subaru untuk meneruskan garis sejarah dari Corolla AE 86 yang telah menjadi legenda. Sportscar Toyota yang memiliki mesin 2.000 cc ini akan menggusung mesin berpenggerak belakang yang dirancang oleh Subaru. Sementara struktur bodi dan kerangkanya menggunakan aluminium yang dikembangkan khusus oleh Toyota.
Hmm ... mungkinkah FT 86 akan menjadi legenda yang hidup dari garis keturunan Coroll

Cara mengatur Karburator Agar Irit BBM






Ada 3 sekrup di karburator yang memegang peran penting membuat mesin bensin menjadi optimal.
Cara menyetel.

1. Sekrup idle up dikendorkan tetapi AC di hidupkan. Penyetelan berhenti ketika sekrup itu tidak bisa lagi merendahkan RPM mesin. 

2. Sekerup RPM mesin di turunkan RPM sampai sekitar 500, atau sampai tidak mati saja. 

3. Sekarang mulai dengan menyetel sekrup idle (campuran udara dan bensin). Putar sekrup ini ke kiri sampai nyaris mati. Kemudian kembali ke kanan sampai nyaris mati juga. Setelah itu putar perlahan-lahan mencari RPM tertinggi. Saat itulah kita akan menemukan campuran bensin dan udara terbaik. (bisa terjadi, karena karburator sudah kotor atau lama sehingga tersumbat, atau sekrup ini rusak, maka walaupun sudah di putar, dicari-cari tidak ada reaksi. Kalau menemukan kondisi seperti ini maka perlu melakukan OH karburator) 

4. Setelah menemukan campuran terbaik, sekarang setellah sekrup RPM sampai 700, 800 atau 900 sesuai permintaan pembuat mesin.

5. Sekarang baru menyetelah sekrup idle up AC. Hidupkan AC, pasti RPM sudah berkurang, turun dari semula. Sekarang stel sekrup idle up sampai mencapai RPM, biasanya 900 atau 1000. 

6. Coba AC dimatikan, apakah sekarang RPM idle ke RPM yang diinginkan?

CATATAN:
Bahwa cara tersebut diatas adalah dengan syarat kondisi karburator masih dalam keadaan normal, baik itu fungsi SKEP, PELAMPUNG, SEPUYER, CHOKE, SELENOID, VACUUM dll.
Karena perlu diingat bahwa faktor umur mobil sangat berpengaruh pada kondisi karburator itu sendiri, terutama pada bagian AS SKEP. Bayangkan apabila umur mobil sudah 18 tahun, berarti selama 18 tahun itu pula 'as skep' sudah di kikis seiring injakan pedal gas dari penggunanya, otomatis lubang 'as skep' tersebut semakin lebar, dan 'as skep' pun sudah tidak presisi lagi, yang akan mengakibatkan komponen skep tidak bisa menutup ruang karburator secara sempurna. Kalo sudah bengini biasanya mesin mobil akan tidak stationer, walaupun terkadang stationer besoknya pasti tidak stationer lagi.
Hal yang perlu dilakukan adalah memperbaiki 'lubang as skep' menjadi presisi lagi atau mengganti komponen skep yang sesuai (presisi) dengan ruang karburator.

Senin, 05 Maret 2012

Isi Mesin Corolla Twincam GTI



Nongol di era tahun 1988-1992, Toyota Corolla Twin Cam boleh dibilang salah satu mobil yang sukses di pasaran. Tak heran meski mobilnya sudah berumur tapi hingga saat ini penggemarnya cukup banyak. Di masa jayanya, Corolla Twin Cam merupakan rival utama Grand Civic keluaran Honda. Berbagai varian Twin Cam hadir mulai dari SE, SE Limited, Liftback hingga yang versi kencengnya GTi.
Yup, Toyota Corolla Twin Cam GTi merupakan varian terkencang dari semua tipe Corolla yang hadir saat itu. Populasinya terbilang sangat jarang & menjadi buruan para kolektor penggemar kecepatan. Saking jarangnya, mobil ini tidak punya harga pasaran yang jelas, mirip dengan Honda Civic Estilo. Hadirnya varian GTi menambah semarak persaingan sedan2 kenceng saat itu seperti Mitsubishi Lancer Dan Gan GTi & Mazda Astina.
Ada perbedaan Toyota Corolla Twin Cam biasa dengan yang GTi. Mulai dari sektor interior hingga mesin. Corolla Twin Cam dibekali mesin berkode 4AF sedangkan yang versi GTi berkode 4A-GE. Mesin 4A-GE ini terbagi menjadi 2 yaitu yang 4A-GE 16 valve & 4A-GE 20 valve. Corolla Twin Cam GTi yang hadir disini menggunakan mesin 4A-GE 16 valve.
Yuk kita simak sekilas tentang mesin 4A-GE…
Mesin 4A-GE versi 16 katup
Mesin ini mulai dikembangkan dari tahun 1983 s.d. 1991. Yang cukup unik adalah mesin legendaris ini dibuat tak lepas dari campur tangan pabrikan Yamaha…!!! Dalam rentang 8 tahun telah lahir 3 generasi 4A-GE 16 katup. Generasi terakhir 4A-GE cukup beken dengan sebutan red top. Dinamakan red topkarena tulisannya berwarna merah (lihat gambar di bawah). Tenaga yang dihasilkan mencapai 140 hp…!!! Sangar untuk ukuran saat itu.
Spek mesin 4A-GE versi 16 katup generasi ketiga
  • Kapasitas : 1.587 cc DOHC
  • Diameter x langkah : 81 mm x 77 mm
  • Kompresi : 10,3 : 1
  • Tenaga : 140 hp @ 7.200 RPM
  • Torsi : 149 Nm @ 4.800 RPM
Mesin 4A-GE versi 20 katup
Setelah era 4A-GE 16 katup, muncul generasi  keempat yakni mesin 4A-GE 20 katup yang dibuat pada tahun 1991 s.d. 1995. Mesin ini lebih canggih dibandingkan generasi ketiga 4A-GE karena sudah menganut buka tutup katup variabel (Toyota Variable Valve Timing / VVT). Mirip dengan red top, mesin ini punya nama beken silver top karena cover mesinnya berwarna perak. Kompresinya lebih tinggi dibandingkan yang 16 katup yakni mencapai 10,5:1. Tenaga yang dihasilkan mencapai 158 hp @ 7.400 RPM & torsi 162 Nm @ 5.200 RPM. 
Masih belum puas sampai di generasi keempat, lahirlah generasi kelima 4A-GE 20 katup di tahun 1995. Kalo yang generasi keempat punya nama beken silver top maka yang generasi terakhir dinamakan black top. Beberapa penyempurnaan di berbagai sektor dilakukan agar si black topmenghasilkan performa mengagumkan seperti throttle body, exhaust, camshaft hingga flywheel yang menggunakan material ringan. Tak hanya itu, girboksnya pun memakai 6 tingkat kecepatan. Hasilnya adalah tenaga naik menjadi 163 hp @ 7.800 RPM & torsi 162 Nm @ 5.600 RPM. Akhirnya di tahun 1998, mesin legendaris kolaborasi Toyota & Yamaha mengucapkan sayonara.  
Mengapa mesin 4A-GE menjadi buruan penggila kecepatan ??? 4A-GE mempunyai keunggulan bobot ringan, tenaga besar, kuat serta banyaknya part2 racing yang melimpah. Jadi beruntunglah mereka yang memiliki Toyota Corolla Twin Cam GTi.

Jumat, 02 Maret 2012

Sejarah Corolla






 

 

 

 

 

HISTORY OF COROLLA


Generasi Pertama (1966-1970)

Mobil kecil yang sederhana bermesin 1100 cc yang diberi kode KE10 untuk Sedan atau KE17 untuk Wagon. Model bermesin 1200 cc diberi kode KE11 untuk Sedan, dan KE15 untuk Sprinter Coupe.


Generasi Kedua (1971-1974)

Corolla 20-series lebih besar dari pendahulunya. Ini merupakan model Toyota yang sukses di seluruh dunia. Mesin yang digunakan adalah 2K (1100 cc), 3K(1200 cc), 3K-B(1200 cc dengan 2 karburator), T(1400 cc), 2T(1600 cc), dan 2T-G(1600 cc DOHC) berkemampuan tinggi. Corolla Levin menjuarai Press on Regardless Rally di Amerika, dan 1000 Lakes Rally di Finlandia. Di Indonesia, Corolla generasi ini yang pertama kali dijual ke pasar.

Generasi Ketiga (1975-1979)

Krisis bahan bakar pada tahun 1974 membuat kebanyakan orang di Amerika pindah dari mobil Amerika yang bermesin besar ke mobil kecil yang ekonomis. Hal ini membuat Corolla sukses terjual dalam jumlah yang besar. Corolla Sedan, Hardtop, dan Wagon berbasis 30-series, Sprinter Sedan 40-series. Corolla dan Sprinter Sports Coupe dan Liftback berbasis 50-series. Semua model yang menggunakan mesin dengan emisi rendah, Toyota Total Clean (TTC), 60-series, model ini hanya dijual di Jepang.


Generasi Keempat (1980-1983)

Ini merupakan Corolla terakhir untuk semua model yang berpenggerak roda belakang. Di Jepang banyak sekali varian dan bentuknya. Ada Sedan 2 dan 4 pintu, Hardtop, Coupe, Liftback, Station Wagon, dan Van. Mesin yang tersedia 4K(1300 cc), 5K(1500 cc), dan 2T-G(1600 cc DOHC). Model di Amerika bermesin 2T-C(1600 cc) dan 3T-C(1800 cc) dan ada yang berkonfigurasi 2 pintu convertable. Di Indonesia hanya tersedia dalam variant DX 4 pintu bermesin 4K(1300 cc). Platform generasi ini juga dipakai untuk Daihatsu Charmant.

Generasi Kelima (1983-1987)

Hanya model sport Corolla Levin dan Sprinter Trueno yang berpenggerak roda belakang, model yang lain berpenggerak roda depan. Sprinter Trueno dijual di Amerika sebagai Corolla SR5 dan GT-S. AE86 adalah kode untuk Levin dan Trueno bermesin kemampuan tinggi 4A-GE(1600 cc DOHC), yaitu GT, GT-S, GT-V, dan APEX. AE86 sangat popular dengan sebutan Hachiroku, yang berasal dari Bahasa Jepang, hachi = 8, dan roku = 6. Di Indonesia, AE82 adalah seri Corolla GL dan SE Saloon dengan mesin 2E(1300 cc) dan 5E(1500 cc).

Generasi Keenam (1988-1992)

Mulai generasi ini kebanyakan Corolla sudah bermesin Twincam 4A-F(Head sempit) atau 4A-G(Head lebar) dengan karburator atau injection. Mesin bensin 1300 cc dengan karburator dan diesel dipasang pada Corolla Sedan versi murah serta Station Wagon dan Van. Corolla Sedan juga dibuat dalam versi mewah yaitu SE Limited untuk Asia yang hampir sama dengan LE di Amerika. Corolla versi Amerika memiliki bumper yang lebih panjang dibanding versi untuk region lainnya, serta lampu indikator merah di fender belakang. Corolla GTi yang sporty dengan mesin 4A-GE dibuat dalam bentuk Hatchback, Sedan, dan Liftback. Di Jepang, Corolla Levin dan Sprinter Trueno ada yang menggunakan mesin 4A-GZE dengan Supercharger. Corolla Coupe untuk Amerika sebenarnya adalah Sprinter Trueno dengan lampu depan retractable. Tersedia dalam 2 pilihan yaitu SR5 dan GT-S. Corolla All-trac Wagon yang memiliki body berbeda dengan Wagon biasa berbasis pada Sprinter Carib di Jepang. Model facelift diluncurkan di Jepang pada tahun 1989, untuk export tahun 1990, dan di Amerika untuk model tahun 1991.
Di Indonesia, model Corolla ini dikenal dengan nama Corolla Twincam, meskipun yang 1300 cc bermesin single cam (SOHC).
Tersedia 4 tipe yang resmi dipasarkan oleh Toyota Astra Motor:
  1. 1.3 SE sedan, mesin 2E (72 hp @ 6000 rpm)
  2. 1.6 SE Limited sedan, mesin 4A-F (94 hp @ 6000 rpm, 12,9 kgm @ 4000 rpm)
  3. 1.6 GTi sedan, mesin 4A-GE (140 hp @ 7200 rpm; 15 kgm @ 6000 rpm)
  4. 1.6 Liftback 5-door, mesin 4A-F (94 hp @ 6000 rpm, 12.9 kgm @ 4000 rpm)

Generasi Ketujuh (1992-1997)

Diluncurkan di Jepang pada pertengahan tahun 1991 dengan mesin 1300 cc 4E, 1500 cc 5E, 1600 cc 4A, dan 2000 cc diesel 2C. Disebut Great Corolla di Indonesia dengan model SE 1300 cc dan SE-G 1600 cc. 1.3 SE digantikan oleh 1.6 SE pada tahun 1994. Model baru untuk tahun 1993 di Amerika dengan model Standard, DX, and LE Sedan, serta DX Station Wagon. Model standard bermesin 4A-FE(1600 cc), DX dan LE menggunakan mesin 7A-FE(1800 cc).

Generasi Kedelapan (1995-2002)

1997 Corolla 1.6 SE-G
Untuk generasi ini, Toyota membuat Corolla yang berbeda untuk region yang berbeda. Versi Jepang mulai dipasarkan di Jepang pada pertengahan tahun 1995, dan beberapa negara Asia, Amerika Selatan, serta Afrika pada tahun 1996. Versi Eropa untuk Eropa dan Australia hadir pada tahun 1997. Versi Amerika hanya untuk USA dan Canada baru untuk model tahun 1998. Versi Eropa hadir dengan penampilan yang sangat berbeda dengan versi untuk region lainnya. Corolla Eropa memiliki lampu depan berbentuk bulat.

Jepang

Corolla dengan platform E110 yang terdiri dari EE110 (1300 cc), AE110 (1500cc), AE111 (1600 cc), AE114 (4WD), dan CE110 (Diesel) diluncurkan pada pertengahan tahun 1995. Untuk menghemat biaya produksi, Corolla sedan dibuat lebih sederhana dari generasi sebelumnya.
Ini adalah generasi terakhir untuk model coupe, Corolla Levin dan Sprinter Trueno. Levin dan Trueno ada yang bermesin Supercharger 4A-GZE (AE101)
Pada awal tahun 1997, Corolla pertama berbentuk mini-MPV yaitu Corolla Spacio diluncurkan, dan beberapa bulan kemudian model sedan mendapat facelift.
Di Jepang Corolla Eropa model Station Wagon disebut Sprinter Carib.
Grade Corolla di Jepang :
  • LX
  • XE Saloon
  • SE Saloon (1500 cc 5A-FE dan 1600 cc 4A-FE)
  • GT (AE111 1600 cc 4A-GE 20 valve 165 hp)

Indonesia

Untuk di Indonesia, digunakan mesin 4A-FE (AE111 - dikenal dengan nama All New Corolla) dengan tahun edar 1996-1998 dengan variant 1.6 XLi, 1.6 SE-G, dan 1.6 S-Cruise. Model facelift bermesin 7A-FE (AE112) dengan tahun edar 1998-2001 tersedia dalam variant 1.8 XLi dan 1.8 SE-G.
Output mesin : 4A-FE : 115 hp @ 6000 rpm, torsi 15 kgm @ 4800 rpm. 7A-FE : 120 hp @ 6000 rpm, torsi 16 kgm @ 4400 rpm.
Kedua mesin ini memakai teknologi Twincam 16 valve EFI
Corolla AE112 atau dikenal dengan nama New Corolla ini merupakan sedan dengan fitur terlengkap dan termewah di kelasnya saat itu. Dilengkapi dengan ABS, dual airbag, variable timing wiper, dan sebagainya.

Eropa dan Australia

Dengan lampu depan yang bulat dan besar serta grille jaring, Corolla versi Eropa kelihatan lebih sporty dari model untuk region lainnya. Di Eropa, model Hatchback dan Liftback lebih laku dibanding Sedan dan Wagon. Ada versi G6 yang menggunakan transmisi manual 6-speed. Corolla Hatchback merupakan basis untuk Corolla WRC bermesin 3S-GTE dan berpenggerak 4WD untuk kejuaraan rally dunia.
Untuk Australia, Toyota tidak menjual versi Asia, tetapi versi Eropa dengan model Sedan dan Liftback yang disebut Seca. Trim level yang dipasarkan adalah Ascent, Conquest, Levin (hanya untuk Liftback), dan Ultima (hanya untuk Sedan). Pada akhir tahun 2001 diluncurkan Sportivo Turbo berbasis Liftback, dan hanya tersedia dalam satu warna Gold Metallic, dilengkapi mesin 7A-FTE 1800 cc turbo 16 valve EFI dengan output 150 hp
Model facelift versi Eropa dan Australia memiliki dua lampu bulat kecil yang menyatu dalam cover pada setiap sisi.

Amerika Utara

Di USA dan Canada, Corolla generasi kedelapan diluncurkan pada akhir tahun 1997 untuk model tahun 1998. Model exterior-nya sedikit berbeda dengan versi Asia dan Eropa.
Corolla ini diberi kode ZZE110 karena mesinnya adalah 1800 cc 1ZZ-FE. Trim level yang dipasarkan adalah VE (paling murah), CE (menengah), and LE (mewah). Touring Package yang terdiri dari spoiler samping, instrument berwarna putih, dan stabilizer adalah optional untuk CE dan LE.
Untuk tahun 2001, model VE dihentikan, dan model sporty S menggantikan optional Touring Package.

Region lain

Corolla versi Asia juga dijual di Asia Barat dan Amerika Selatan. Corolla versi Eropa dipasarkan di kepulauan Caribbean.

Generasi Kesembilan (2000-2006)

2003 Corolla Altis 1.8 G
Dimensi lebih besar dari generasi sebelumnya. Ada 2 macam body untuk Sedan 4-pintu, yaitu versi Jepang yang juga dijual di Eropa dan Australia, dan Corolla Altis yang lebih besar untuk Asia Tenggara dan Amerika. Model Station Wagon disebut Corolla Fielder di Jepang, dan juga diexport ke Australia dan Eropa.
Di Amerika, Corolla Sedan dipasarkan dalam trim level CE, S, LE, dan XRS. CE, S, dan LE bermesin 1ZZ-FE VVT-i, ZRS menggunakan mesin 2ZZ-GE VVTL-i. Corolla Matrix yang berbentuk crossover Wagon / SUV dibuat hanya untuk Amerika.
Di Eropa, Corolla Hatchback 3 dan 5 pintu lebih popular dibanding Sedan dan Wagon. Juga ada Hatchback berkemampuan tinggi T-Sport bermesin 2ZZ-GE.
Corolla Hatchback 5 pintu dijual di Australia dengan nama Corolla Seca, dan tersedia dalam versi Ascent, Ascent Sport, Conquest, Levin, dan Sportivo. Levin adalah versi mewah dan sporty dengan body kit, bukan coupe seperti Levin terdahulu. Sportivo adalah model berkemampuan tinggi yang sama dengan T-Sport. Corolla Sedan di Australia dipasarkan dalam versi Ascent, Conquest, dan Ultima.
Corolla Altis di Indonesia dimulai tahun 2001 sampai sekarang dan telah mengalami beberapa kali perubahan 2001-2003 : generasi 1 Altis di Indonesia. mesin 1ZZ-FE non VVT-i (128 hp @ 6000 rpm, 16,3 kgm @ 4400 rpm) SAE NET. 2004-2005 : generasi 2 Altis di Indonesia, mesin 1ZZ-FE VVT-i (136 hp @ 6000 rpm, 17,4 kgm @ 4200 rpm) SAE NET. Untuk versi A/T telah dilengkapi Super ECT. 2006-sekarang : generasi 3 Altis, dengan penambahan fitur-fitur seperti MID, Audio control di stir, dll.

Generasi Kesepuluh (2006-Sekarang)

Corolla Sedan terbaru yang disebut Corolla Axio, dan Station Wagon Corolla Fielder diluncurkan di Jepang pada akhir tahun 2006. Model Hatchback bernama Auris, dan yang lebih exclusive adalah Blade. Axio, Fielder, dan Auris bermesin 1.5 liter VVT-i 1NZ-FE, atau mesin baru 1.8 liter Dual VVT-i 2ZR-FE. Blade menggunakan mesin 2.4 liter VVT-i 2AZ-FE.
Mulai sekarang nama Corolla tidak lagi digunakan di Eropa, kecuali di Irlandia, dan digantikan oleh Auris. Auris berbentuk Hatchback 3 dan 5 pintu. Mesin yang digunakan adalah 1.4 dan 1.6 liter bensin, serta common rail diesel. Versi termahal adalah T180 yang bermesin 2.2 liter diesel.
Di Australia, baik model Sedan maupun Hatchback tetap menggunakan nama Corolla. Trim level untuk Corolla Sedan sama seperti generasi sebelumnya. Corolla Hatchback versi Australia sama dengan Auris, dan tersedia dalam trim level Ascent, Conquest, Sportivo SX, dan Sportivo ZR.
Di Indonesia, Corolla terbaru ini akan diluncurkan pada bulan Februari 2008 dengan 3 grade, yaitu : 1.8 V A/T, 1.8 G A/T, dan 1.8 J M/T. Mesin yang digunakan tetap mesin 1ZZ-FE 1800 cc VVT-i 16 valve dengan mematuhi aturan emisi yang lebih ketat. dilengkapi 4 speed A/T triptronic transmission dan 5 speed M/T
Output mesin : 132 hp @ 6000 rpm (NET)
Menurut beberapa sumber, penggunaan mesin 2ZR-FE akan digunakan tahun 2010 (saat facelift)

Toyota Corolla adalah mobil kompak yang terlaris di dunia, sekitar 30 juta unit terjual dari tahun 1966 sampai sekarang. Corolla tidak hanya diproduksi di Jepang, tetapi juga di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Afrika Selatan, Thailand, Inggris, Turki, serta beberapa negara lain.
Corolla bermesin 4-silinder bensin dan di Jepang serta Eropa juga dipasarkan dengan mesin diesel. Bentuk body Corolla yang paling umum adalah Sedan 4-pintu. Model body lain yang tersedia adalah Station Wagon, dan Hatchback 3 dan 5 pintu. Model sport berbentuk Coupe 2-pintu pernah diproduksi dari tahun 1970-an sampai 1999 dengan nama Corolla Levin dan Sprinter Trueno. Pada tahun 1980-an, Levin dan Trueno juga tersedia dalam bentuk Liftback 3-pintu.